Sabtu, 27 Maret 2010

Keutamaan Keindahan

Keutamaan Keindahan

Memiliki wajah bercahaya adalah keinginan dari semua wanita. Wajah bercahaya bukan berarti harus berwajah cantik. banyak wanita yang memiliki wajah cantik, tetapi tidak sedap dipandang mata. sebaliknya banyak wanita yang memilki wajah yang biasa saja, tetapi terlihat menarik di mata orang lain. Bentuk wajah, warna kulit dalam batas tertentu memang meberikan keindahan. tetapi, telah terbukti ada hal lain yang membuat seseorangan menjadi indah. kita bisa membagi keindahan batin dan keindahan lahir. keindahan batin adalah zat yang dicintai, seperti keindahan ilmu, akal, kemurahan hati, keberanian, ksatria dan lain-lainnya.

Keindahan batini ini menghiasi rupa lahir sekalipun tidak indah. orang yang memiliki keindahan batin walaupun berpakaian bagus, kemuliaan dan kharisma akan terasa bila ruhnya tertanam sifat-sifat tersebut. siapa yang melihatnya akan merasa enggan kepadanya dan siapa yang bergaul dengannya akan merasa nyaman. barangkali anda pernah lihat orang yang secara fisik berkulit hitam, tidak elok tapi karena memiliki sifat-sifat terpuji dan rajin salat malam maka dengan sendirinya akan terlihat bagus rupa, menyenangkan dan wajahnya bercahaya cemerlang.

Sebagian wanita ada yang banyak mendirikan salat malam. ketika hali itu ditanyakan kepadanya maka para wanita menjawab, “Sesungguhnya salat malam itu bisa membuat wajah menjadi elok dan saya suka jika wajahku menjadi elok”. Beberapa tahun lalu saya melihat seorang wanita yang memancarkan wajah yang berbeda dari wanita lain. orang-orang senang dengan kehadirannya dan merasa kehilangan ketika dia tidak ada. sebenernya wajah wanita itu biasa saja bahkan berkulit hitam. awalnya saya mengira hanya saya yang mempunyai prasangka tentang pancaran wajahnya. ternyata temen-teman saya yang menyatakan hal yang sama. saya pun berusaha untuk mencari tahu. apa yang membuat wajah wanita ini begitu menarik.

Saya curiga, dia pasti melakukan ibadah sunah secara rutin. ketika ada kesempatan, hal itu saya tanyakan kepadanya. Awalnya dia tidak mau menjawab. setelah didesak, dia baru mengaku bahwa selama lima tahun, dia terus menerus puasa senin-kamis dan apabila haid pada hari itu. dia menggantinya dengan puasa daud. Wanita ini juga hampir setiap malam salat tahajud. Luar biasa. Ini adalah salah satu bukti, bahwa kedekatan kita kepada Allah akan menimbulkan pancaran keagungan wajar karena apa saja yang mendekati sumber cahaya, dia akan terkenan pancaran cahaya.

Keindahan Lahir

Keindahan lahir merupakan hiasan yang secara khusu diberikan Allah kepada sebgian rupa manusia dan sebagian lain tidak diberi-Nya. Hal ini termasuk tambahan penciptaan-Nya seperti firman sebagai berikut: “Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya ” (Fathir:1). Menurut para ulama, maksudnya adalah suara merdu dan rupa yang elok. keindahan lahir yang diberikan Allah perlu dijaga dari kesombongan. karena kadang manusia lupa akan hal ini, merasa hebat akan lahir yang diberi-Nya. Jadi, mengenakan pakaian dan terompah yang bagus tidak apa-apa selagi berniat hanya karena Allah. tandanya, jika merasa hebat, sok pamer terhadap orang lain maka dialah orang yang rugi karena kesombongannya sendiri, dalam kesehariaannya pun orang sekitarnya akan menjauh tidak mencintainya dan tidak nyaman.

Keindahan Batin

Keindahan batin merupakan nikmat Allah yang paling agung diberi pada hamba-Nya. keindahan ini akan terpancar jika bertakwa kepada-Nya. menjaga keindahan ini akan menambah keindahan yang ada semakin bertambah indah. jika keindahan ini digunakan untuk mendurhakai-Nya maka apa yang ada di duni akan diubah, selagi ia masih di dunia. sehingga yang didapatkan sebelumnya akan menjadi kebalikannya, mejadi keburukan dan sesuatu yang menjijikan di hadapan manusia. karena keindahan batin dapat menutupi dan menghapus kekurangan lahir. sedangkan keburukan batin akan menghapus keindahan lahir dan menutupinya.

Hindari kekejian wahai yang berwajah tampan,

Jangan ubah keindahan dengan keburukan

Berbuat baiklah wahai yang tak berwajah tampan

Tidak akan menyatu dua jenis keburukan

Karena keindahan merupakan yang disukai jiwa dan diidam-idamkan hati maka Allah tidak mengutus seorang nabi pun kecuali rupanya elok dan wajahnya tampan, tepandang dan merdu suaranya. begitulah yang diutarakan Ali bin Abu Talib. Rasulullah saw merupakan ciptaan Allah yang paling elok dan paling tampan, sebagaimana yang dikatakan Al-Barra bu Azib Radhiyallahu Anhu. Dia pernah ditanya, ” Apakah wajah Rasulullah saw laksana pedang?” Dia menjawab “Tidak tetapu seperti rembulan.” (HR Bukhari-Muslim).

Aisyah Radhiyallahu Anha berkata, bahwa pernah Rasulullah saw sedang ditunggu beberapa orang dari para sahabat di ambang pintu. Beliau bercermin di atas permukaan air, menata rambut dan jenggotnya, kemudian baru menemui mereka. saya bertanya, “Wahai Rasulullah, jadi engkau perlu berbuat seperti itu?”. Rasulullah menjawab, “Benar. jika seseorang hendak menemui saudara maka hendaklah dia menata penampilannya terlebih dulu. sebab Allah itu indah dan menyukai keindahan.” ada seorang wanita cantik menemui Hasan Basri, seraya berkata, “Wahai Abu Sai’d, haruskah kaum laki-laki menikahi wanita?” “Begitulah” jawab Al-Hasan. “Bagaimana dengan diriku” tatkala bertanya itulah wanita tersebut sempat melihat wajah Hasan Basri yang tampan, dan dia tak pernah melihat wajahh yang setampan dia. maka wanita itu berkata lagi, “Wahai Abu Sai’d janganlah engkau menggoda wanita dengan wajahmu!” katanya sambil mengalihkan pandangannya.

Hasan Basri menimpali, “Andaikata di rumah seorang laki-laki ada wanita seperti dirimu, tentu dia tidak lagi merasakan membutuhkan dunia”. Abdullah bin Quraib Al-Ashmay berkata, “tatkala saya sedang berada di sebuah mata air, tiba-tiba orang berkata, “Dia telah datang, dia telah datang.” Semua orang bangkit dan saya berdiri bersama mereka. ternyata ada seorang gadis yang hendak mengambil air. tak pernah kulihat wajah yang secantik dia, ditambah lagi perawakannya benar-benar sempurna. tatkala dia merasa bahawa semua mata tertuju ke arah diriku maka dia segera menutupkan kain kerudungnya, seakan-akan gumpalan awan yang sedang menutupi matahari. saya berkata, “Jangan engkau halangi kami untuk menikmati wajahmu yang cantik menawan itu!” saat itu pula saya merangkum syair:

Selayang kau umbar pandangan mata

Pandangan itu akan membebani hatimu

Tidak setiap pandanagan kau kuasa memikulnya

Tidak pula kau bersabar menata pandanganmu

Makna Keindahan

Apa itu keindahan? kita tidak bisa mengetahui arti keindahan, samapai kita dapat mengagumi keindahan itu sendiri dan mengagumi yang menciptakan keindahan. ada yang berpendapat, keindahan adalah keserasian ciptaan, harmoni dan keselarasanya. ada juga yang memiliki keserasian, tetapi belum bisa disebut indah. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan itu terangkum dalam beberapa hal seperti keceriaan, keelokan, kebagusan bentuk dan kelembutan.

Dari beberapa definisi keindahan di atas bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan untuk mensifatinya. Rasulullah saw berada di tataran tertinggi dalam hal keindahan. suatu kali, Aisyah memandangi beliau lalu tersenyum sendiri. “Mengapa engkau tersenyum begitu?” tanya beliau .Aisyah menjawab, “Abu Bakar Al-Hudzaliy pernah mensifati dalam syair, Dialah penyembuh wanita yang mengalami kelainan Obat mujarab bagi wanita yang sedang menyusui Andaikan kau lihat gurat-gurat dikeningnya Tentu disana dapat dilihat sinar berkilauan.

Ada sebagian sahabat berpapasan dengan seorang rahib. lalu berkata, “Sebutlah ciri-ciri Muhammad kepadaku karena seakan-akan aku bisa melihatnya di dalam taurat dan injil.” Sahabat itu menjawab, “Beliau tidak terlalu jangkung dan tidak pula pendek di atas rata-rata. warna kulitnya putih bersih kemerah-merahan, rambutnya tidak keriting dan tidak pula kaku, rambutnya berjuntai hingga menyentuh daun telinga, keningnya kuat, pipinya lebar, matanya hitam dan lebar, hidungnya mancung, gigi-giginya kokoh, lehernya seaka-akan kendi yang terbuat dari perak, wajahnya seperti rembulan”

Setelah mendengarnya, rahib itu pun masuk Islam. dengan keadaan dan rupa seperti itu beliau masih di anugrahi cinta dan karisma. siapa pun yang memandangnya tentu akan mencintai dan enggan terhadap beliau. Allah terlalu merangkum urut-urutan keindahan lahir maupun batin, Beliau adalah makhluk Allah yang paling indah, ciptaan maupun aklaqnya dan rupa maupun perangainya.

Keadaan RAsulullah mempunyai keindahan seperti keadaan Nabi Yusuf as keindahan Nabi Yusuf as terlihat pada saat penolakan terhadap istri tuannya yang terpesona akan keindahan lahirnya, dan saat itu keindahan Nabi Yusuf lebih indah dari lahirnya yang selalu menjaga kehormatan diri dan menghindari hal-hal yang hina.

Allah SWT memberi keindahan lahir mereka dan wajah yang jernih dan membaguskan batin mereka dengan kegembiraan, seperti firman Allah: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada rabNya mereka melihat.” (Al-Qiyamah:22-23). Allah menghiasi lahir langit dengan bintang-bintang dan menghiasi batinnya denga memelihara-Nya dari gangguan setan. Ayat lain yang serupa sebagai berikut: “Berbekalah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah:197).

Allah menyebutkan bekal lahir dan bekal batin. ini merupakan hiasa batin dalam Al-Quran yang dikaitkan dengan hiasan lahir. firman ini ditunjukan kepada Adam sebagai berikut: “Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan mersa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari di dalamnya.” (Thaha:118-119)

Allah menyertai kelaparan dengan telanjang bukan dengan kehausan menyertai kehausan dan kepanasan, bukan dengan kelaparan. sebab rasa lapar itu merupakan ketelanjangan batin, sedangkan telanjang merupakan ketelanjangan lahir. Rasa haus adalah panasnya batin sedangkan panasnya terik matahari merupakan panasnya lahir. Umar Bin Khatab Radhuyallahu Anhu berkata, “Jika warna putih kulit wanita sama dengan rambut uban maka keindahaanya sudah sempurna.”

Aisya Radhuyallahu Anhu berkata, “Kulit yang berwarna putih itu separuh dari keindahan”. Ada empat bagian yang menentukan keindahan di wanita karena bentuknya panjang, yaiut tangan dan kaki, perawakan, rambut dan lehernya, kekurangan diri wanita terletak di empat bagian, yaiut pada kaki, tangan, lidah dan matanya. Seorang wanita tidak boleh membelanjakan apa yang ada dalam rumah suaminya, tidak boleh keluar tanpa seizin suami serta tidak boleh mengumbar lidah (menjaga lisan) dan pandangannya.

Allah mempunyai cara tersendiri untuk mewujudkan keindahan pada manusia beserta makhluk dan isi alam ini. karena hanya Allah SWT yang mempunyau keindahan sempurna.

be continued

SUMBER:—Khalid Abu Syadi—

0 komentar:

Posting Komentar