Kamis, 25 Maret 2010

wisata

Ke'te Kesu

Ke’te Kesu adalah sebuah perkampungan tradisional Toraja dengan rumah khasnya yang bercirikan rentetan atap melengkung dan dinding yang berukir. Ke’te Kesu terdiri dari dua kata yaitu Ke’te yang berarti gapai dan Kesu yang berarti tahta. Jadi Ke’te Kesu berarti menggapai tahta atau kedudukan. Ke’te Kesu juga merupakan museum tongkonan dan rumah adat yang menyajikan hamparan persawahan yang dilatarbelakangi tebing-tebing tinggi tempat Tau-Tau (jasad) berusia tua. Keindahan dan keunikan perkampungan adat ini membuat lembaga kebudayaan PBB (UNESCO) mengusulkan agar Ke’te sebagai salah satu warisan budaya dunia ke 38 setelah Candi Borobudur.


Lemo dan Londa

Lemo dan Londa adalah dua desa yang terkenal dengan kuburan karangnya. Londa merupakan salah satu dari beberapa tempat penguburan gantung yang paling tua, dimana ditempat itu terkubur jasad beberapa anggota bangsawan setempat. Sebuah balkon yang besar dipenuhi dengan gambar-gambar kematian. Replika jenasah itu disebut Tau-Tau dan dipajang di depan gua di atas tebing yang curam. Sementara Lemo merupakan tempat peristirahatan terakhir para ningrat Toraja yang disemayamkan dalam bentuk Tau-Tau dan paling baik dikunjungi pada pagi hari.

0 komentar:

Posting Komentar