Taman Kupu-kupu yang Cantik
Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu...
BEGITU salah satu lirik Sindentosca. Lagu ini sempat "meledak"dan banyak disenandungkan oleh anak-anak. Lagu ceria yang menganalogikan keindahan kupu-kupu terhadap persahabatan.Tapi, jika ditanyakan kepada mereka, apakah sering melihat kupu-kupu di sekitar mereka belakangan ini? Bisa saja jawabannya adalah tidak karena kebanyakan mereka hanya melihat dari gambar atau televisi saja.
Berubahnya gaya hidup, tempat hidup, dan lingkungan membuat habitat kupu-kupu semakin hilang. Banyaknya pembangunan, semakin sedikitnya taman, polusi, perubahan iklim, temperatur naik, dan makin berkembangnya manusia membuat kupu-kupu jarang ditemukan. Dari data yang dikumpulkan oleh Kelompok Pengawas Kupu-kupu (Butterfly Monitoring Scheme), penurunan jumlah kupu-kupu paling drastis terjadi dalam 25 tahun terakhir. Itulah mengapa sekarang ini kita jarang melihat makhluk cantik ini hinggap. Kupu-kupu adalah binatang yang sensitif. Daya penciumannya tajam bisa sampai IS km."Jika tercium polusi, mereka pergi dan mencari tempat yang benar-benar bersih dan layak untuk berkembang biak," ungkap Ayam Hugeng, Konsultan Kupu-kupu.Dari ketinggian Kota Bandung, tepatnya di Jl. Raya Cihanjuang, Cibaligo Km. 3,3 No. 58 Kabupaten Bandung, Taman Kupu-Kupu Cihanjuang dibuat. Konsep wisata karya ini dibangun di atas areal seluas 1,7 hektar dengan suasana yang asri. Sampai saat ini terdapat lebih dari 15 spesies kupu-kupu yang dibiakkan, yang diperoleh dari Papua,Sulawesi Selatan, Bali, dan Pulau Jawa.
sumber :batavia
Sabtu, 27 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar